Pola Aliran Sungai – Pengertian, Jenis & Bentuk Aliran

Pengertian Sungai dan Tipe-tipe Sungai

Sungai merupakan jalan air alami, mengalir menuju samudera, danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya (Ewusie, 1990). Sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun didaratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.

Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi, pertanian, bahan baku, air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah. 
Torehan air terhadap lapisan batuan yang keras dapat berupa aliran sungai yang permanen dan periodik, dapat juga merupakan alur drainase yang melewati bagian-bagian yang lemah. Sehingga membentuk cekungan-cekungan pada bagian yag tererosi dan meninggalkan bagian yang lebih tinggi yang susah tererosi. Ukuran dari cekungan dan tinggian ini bisa beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.

Tipe Sungai

Tipe Sungai
Tipe Sungai


Tipe-tipe sungai yang terdapat di alam dapat dikelompokan menjadi empat tipe, antara lain: 

Straight River 

Sungai yang lurus, sungai yang belum berkelok-kelok. Bentuk lurus ini disebabkan energi aliran sungai kuat atau deras yang berdampak pada kurangnya sedimentasi. Untuk tipe straight river ini biasanya terjadi pada daerah pegunungan dengan kemiringan lereng yang terjal. 
Penyebaran sungai ini banyak terdapat di Sumatera sepanjang Bukit Barisan dari utara ke selatan, jawa, Sulawesi, Nusatenggara, Maluku dan Pegunungan di Irian.

Anastomasing River 

Sungai yang terjadi karena adanya dua aliran sungai yang bercabang-cabang, dimana cabang yang satu dengan cabang yang lain bertemu pada titik tertentu dan kemudian bersatu pada titik tertentu membentuk satu aliran pada sungai tersebut. Energi alir sungai tipe ini adalah rendah. 

Meandering River 

Sungai yang berkelok-kelok. Hal ini mengindikasikan tipe sungai tua yang energi alirannya sedemikian lemah. Meander ini terjadi karena adanya pnegikisan tepi sungai oleh aliran air utama yang pada daerah kelokan sungai pinggir luar dan pengendapan pada kelokan tepi dalam. Kalau proses ini berlangsung lama akan mengakibatkan aliran sungai semakin berkelok-kelok. Pada kondisi tertentu adakan kelokan-kelokan yang terputus, sehingga terjadinya danau atau tapal kuda atau oxbow lake. 
Penyebaran sungai ini banyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera sepanjang pantai bagian timur.

Braided River

Tipe sungai ini terjadi pada daerah datar dengan energi arus alir yang lemah dengan batuan sekitarnya lunak, pengendapan besar debit air besar. Daerah yang rata menyebabkan aliran dengan mudah belok karena adanya longsoran atau kayu yang merintangi aliran sungai utama. 

Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai adalah kumpulan dari sungai yang memiliki bentuk sama yang menggambarkan keadaan profil dan genetik sungai tersebut. Terbentuknya pola aliran air sungai disebabkan oleh faktor-faktor alami seperti morfologi, jenis tanah dan batuan, tingkat erosi dan struktur geologi.

a. Pola aliran sungai dendritik

Pola aliran dendritic
Pola aliran dendritic


Pola aliran sungai dendritik ialah pola aliran dengan cabang-cabang sungai seperti garis penampang atau pertulangan daun. Tipe pola aliran ini dikontrol oleh litologi yang homogen. Aliran sungainya mempunyai tekstur dengan kerapatan tinggi yang diatur oleh tipe batuan. Tekstur sungai ialah panjang sungai per satuan luas.
Misalnya ialah sungai yang mengalir di atas batuan yang tidak atau mungkin kurang resisten pada erosi hingga membuat tekstur sungai yang rapat. Tetapi jika aliran ada di atas batuan yang resisten, maka membuat tekstur renggang.

Resistensi batuan pada erosi memberikan dampak besar dalam proses pembuatan aliran sungai. Karena, batuan yang tidak resisten akan gampang alami erosi membuat jalur aliran baru.

b. Pola Aliran Pararel

Pola aliran parallel


Pola aliran sungai pararel adalah pola aliran yang terdapat di daerah yang sangat luas denga kemiringan yang curam. Kemiringan ini menyebabkan gradien sungai menjadi besar sehingga mengalirkan air ke tempat terendah dengan bentuk jalur yang hampir lurus. Pola ini dapat ditemukan di kawasan daratan pantai yang masih muda dengan lereng asli yang kemiringannya mengarah ke laut.


c. Pola Aliran Trellis

Pola aliran trellis
Pola aliran trellis


Pola aliran sungai trellis ialah pola aliran yang memiliki bentuk seperti pagar yang diatur oleh susunan geologi berbentuk lipatan sinklin dan antiklin. Sungai dengan aliran tralis mempunyai ciri-ciri berbentuk kelompok saluran air yang memiliki bentuk sejajar, mengalir mengikuti kemiringan lereng dan tegak lurus pada aliran utamanya. Biasanya arah saluran utama searah dengan sumbu lipatan.

Aliran trellis adalah gabungan di antara tipe sungai konsekuen dan subsekuen. Disamping itu, pola sungai trellis dapat terjadi di sepanjang lembah pararel pada sabuk lipatan pegunungan. Alur-alur sungai akan melewati lembah dan bertemu kembali di aliran utama.

d. Pola Aliran Rektangular

Pola aliran rektangular
Pola aliran rektangular


Pola sungai rektangular ialah pola aliran yang biasanya ada di daerah batuan beku. Bentuk alur sungai ini lurus mengikut susunan patahan dengan diikuti wujud sungai yang tegak lurus. Pola sungai rektengular umumnya berkembang pada batuan yang resisten pada erosi, jenis erosi cenderung seragam, tetapi dikontrol oleh kekar dua arah dengan sudut yang sama-sama tegak lurus.

Kekar sebagai pemecahan atau pemisahan batu secara geologis yang cenderung kurang resisten pada proses erosi hingga peluang aliran air akan mengembang melalui rekahan dan selanjutnya membuat pola aliran sama sesuai alur pecahan batuan.

Sungai dengan pola aliran rektangular banyak dijumpai di wilayah sesar dengan ciri-ciri khusus aliran sungai akan mengikuti lajur yang kurang resisten dan terkumpul pada tempat singkapan batuan yang memiliki sifat lunak. Pada percabangan sungai akan membuat sudut tumpul dengan sungai utamanya.

Pola sungai aliran rektangular ialah pola yang diatur oleh susunan geologi, seperti sesar atau patahan, dan kekar atau rekahan dengan aliran air yang mengikut pola geologi itu.

e. Pola Aliran Radial
Pola aliran radial
Pola aliran radial

Pola aliran radial ialah pola sungai dengan aliran yang arahnya terbagi atau menyebar secara radial dari ketinggian tertentu menuju daerah hilir. Memiliki bentuk seperti gunung berapi atau puncak intrusi magma.

Pola sungai radial mengikuti kontur muka bumi yang cembung dan menjadi asal muasal sungai konsekuen. Pola aliran sungai tipe radial dapat dijumpai pada bentukan-bentukan bentangan alam kubah dan laccolith. Pada tipe bentang alam ini, aliran sungai akan membuat pola gabungan radial dan annular.

f. Pola Aliran Annular

Pola aliran annular
Pola aliran annular


Pola aliran sungai annular ialah wujud variasi dari pola sungai beraliran radial. Pola annular bisa dijumpai pada wilayah dome atau kaldera staium dewasa yang terdapat sungai konsekuen, subsekuen, resekuen, dan obesekuen.

g. Pola deranged

Pola aliran deranged
Pola aliran deranged


Pola deranged yakni satu pola aliran sungai yang tidak beraturan. Pola ini umumnya ada di danau atau rawa. Sungainya mengalir keluar masuk rawa atau danau dan biasanya anak-anak sungainya pendek-pendek.

Posting Komentar untuk "Pola Aliran Sungai – Pengertian, Jenis & Bentuk Aliran"