Perbaikan dan Pengaturan Sungai Mengatasi Masalah Banjir

Berkaitan dengan pengendalian banjir di Indonesia terdapat dua metode pengendalian banjir yaitu metode struktur dan metode non struktur. Pada metode pengendalian banjir metode struktur berupa bangunan pengendali banjir telah dibahas sebelumnya. Pengendalian banjir dengan sistem perbaikan dan pengaturan sungai ini juga merupakan metode struktur yang mungkin menjadi pilihan apabila memang menjadi pertimbangan dalam resiko atau peluana dengan membangun bangunan pengendali banjir tidak dapat dilakukan.

Ilustrasi kondisi banjir

Metode struktur pengendalian banjir untuk sistem jaringan sungai di antaranya sebagai berikut :

  1. Perbaikan / peningkatan sungai
  2. Tanggul sungai
  3. Sudetan atau by pass
  4. Floodway
  5. Sistem drainase khusus
Dalam upaya mengurangi resiko banjir baik di hulu dan di hilir sungai tentu perlu mengetahui penyebab banjir yang terjadi dan mengambil keputusan rencana pengendalian yang mesti segera dilakukan dengan melihat aspek dan pertimbangan yang tepat sasaran. Maka berikut adalah beberapa pengendalian banjir metode struktur dengan melakuakn sistem perbaikan dan pengaturan sungai.

Pengendalian banjir dengan perbaikan atau peningkatan sungai

Perbaikan atau peningkatan sungai cukup efektif dalam menampung debit banjir yang terjadi untuk dialirkan ke hilir atau laut dengan upaya memperbesar kapasitas pengaliran sungai dimana dalam hal ini sungai mampu mencegah tidak terjadinya limpasan. Upaya yang dilakukan pada dasarnya meliputi kegiatan sebagai berikut :
  • Perbaikan bentuk penampang melintang sungai
  • Mengatur penampang memanjang sungai
  • Menurunkan angka kekasaran dinding alur sungai
  • Melakukan sudetan pada alur sungai meander
  • Melakukan rekonstruksi bangunan di sepanjang sungai yang tidak sesuai dan menganggu pengaliran banjir
  • Menstabilkan alur sungai
  • Pembuatan tanggul banjir
Pengedalian banjir dengan peningkatan sungai
Pengedalian banjir dengan peningkatan sungai
Upaya di atas bertujuan untuk memperbesar kapasitas tampungan sungai dan memperlancar aliran sungai, namun dengan demikin perlu melakukan kajian terhadap perhitungan analisis hidrologi, analisis hidraulika dan analisis     sedimentasi. Selain itu dalam memperbesar kapasitas tampungan tidak lepas dari kegiatan pengerukan alur sungai atau pelebaran sungai dan juga memperdalam sungai hal ini tentu memiliki resiko terhadap pembebasan lahan. Oleh karena itu aspek ekonomi dalam ganti rugi dan aspek sosial bagi masyarakat juga stakeholders lainnya perlu diperhitungkan.
Hal-hal sangat penting untuk diperhatikan meliputi upaya pengendalian banjir dengan perbaikan atau peningkatan sungai sebagai berikut:
  1. Perencanaan penampang melintang sungai,
  2. Analisis hidrologi dan hidraulika banjir,
  3. Elevasi, talud dan lebar tanggul,
  4. Stabilitas erosi dan longsoran sungai
  5. Perkuatan tebing sungai atau revetment,
  6. Efek pengaruh back water akibat bangunan dan pasang surut.

Pengendalian banjir dengan tanggul sungai

Tanggul pengendalian banjir
Tanggul pengendalian banjir

Tanggul berfungsi untuk menahan air sebagai penghalang air banjir di palung sungai dalam melindungi daerah di sekitarnya sehingga air tidak melimpas ke kanan dan kiri sungai. Beberapa faktor yang penting untuk diperhatikan dalam perlindungan banjir dengan tanggul antara lain :
  • Dampak tanggul terhadap regim sungai
  • Tinggi jagaan dan kapasitas debit sungai pada bangunan-bangunan sungai
  • Ketersediaan bahan bangunan setempat
  • Syarat-syarat teknis dan dampak terhadap pengembangan wilayah
  • Hidrograf banjir yang lewat
  • Pengaruh limpasan, pengembangan, longsoran dan bocoran
  • Pengaruh tanggul terhadap lingkungan
  • Elevasi muka air yang lebih tinggi di alur sungai
  • Lereng tanggul dengan tepi sungai yang relatif stabil

Pengendalian banjir dengan sudetan atau bypass

Sudetan atau bypass sungai


Sudetan atau bypass saluran atau sungai digunakan untuk mengalihkan seluruh atau sebagian aliran air banjir dalam rangka mengurangi debit banjir pada daerah yang dilindungi. Adapun hal-hal yang penting sebagai pertimbangan dalam desain sudetan atau bypass saluran antara lain sebagia berikut :
  • Biaya pelaksanaan yang relatif mahal,
  • Kondisi topografi dari rute alur baru,
  • Bangunan terjunan yang mungkin diperlukan di saluran sudetan dalam kontrol kecepatan aliran air dan erosi,
  • Kendala geologi yang timbul di sepanjagn alur sudetan,
  • Penyediaan air dengan program pengembangan daderah sekitar sungai,
  • Kebutuhan air harus tercukupi sepanjang lairan sungai asli di bagian hilir dari lokasi percabangan sungai,
  • Pembagian air akan berpengaruh pada sifat alami daerah hilir mulai dari lokasi percabangan sudetan.
Pada prinsipnya sudetan dilakukan untuk mempercepat laju air banjir mencapai hilir atau laut, maka dengan demikian jarak tempuh air banjir akan lebih pendek. Namun disamping itu akan berisiko terhadap perbaikan alignment atau jalur sungai sebelumnya dan perubahan hidrograf banjir di hilir sehingga problem banjir di sungai dengan karakter tipe sungai meander perlu diimbangi dengan perbaikan alur di sebelah hilir sudetan sehingga tidak menimbulkan pemindahan problem banjir ke tempat lain.

Pengendalian banjir dengan floodway / pembuatan jalur air banjir

Floodway pengendalian banjir
Floodway pengendalian banjir
Pengendalian air banjir dengan pembuatan jalur air banjir dapat mengurangi debit banjir pada alur sungai lama dan mengalirkan sebagian debit banjir melalui floodway. Floodway sendiri dapat dilakukan jika memang telah tersedianya jalur floodway, sebaliknya apabila lahan untuk pembuatan floodway tidak tersedia maka hal tersebut kurang layak untuk dilakukan. Kondisi umum yang terjadi dalam pembuatan floodway biasanya untuk melindungi kawasan peruntukan yang dilindungi atau daerah kota yang sulit untuk melakukan pembebasan lahan karena mahal juga tidak dapat lagi meningkatkan kapasitas tampung alur lama baik pelebaran atau mendalamkan penampang. Pertimbangan yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan rekayasa teknis dan aspek non teknis. Berikut beberapa faktor yang menjadi perhatian dalam pembuatan floodway :
  • Sulit meningkatkan kapasitas tampung alur lama dalam mengakomodir debit desain karena lahan
  • Alur yang berkelok-kelok terlalu jauh menuju hilir atau laut
  • Terdapat jalur untuk alur baru yang lebih pendek
  • Pembebasan lahan pada alur floodway tidak sulit
  • Tidak terganggunya pemanfaatan sumber daya air yang ada
  • Dampak negatif kecil seperti sosial ekonomi
Jalur floodway yang direncanakan perlu melakukan kajian dan evaluasi terhadap lahan, pembebasan tanah serta dampak sosial yang akan timbul. Berikut merupakan kajian rekayasa pembuatan floodway antara lain :
  • Kajian debit yang direncakan
  • Rekayasa jalur floodway rencana
  • Perencanaan laur floodway baik itu penampang memanjang dan penampang melintang
  • Bangunan pelengkap atau bangunan pembagi banjir

Pengendalian banjir dengan sistem drainase khusus

Pengendalian banjir dengan sistem drainase khusus sering diperlukan untuk memindahkan air dari daerah rawan banjir karena kondisi drainase yang buruk secara alami atau disebabkan karena ulah manusia. Pengendalian banjir dengan sistem drainase dapat dibuat dengan sistem gravitasi atau alami dengan mengandalkan perbedaan elevasi dari elevasi tertinggi ke elevasi terendah, jika hal demikian memang tidak tersedia atau dapat dilakukan secara gravitasi maka solusi yang tepat adalah dengan sistem pompanisasi yang artinya bahwa elevasi ari di hulu lebih rendah dibanding dengan elevasi dihilir.
Pembuatan sistem drainase khusus dalam pengendalian banjir biasanya dipakai pada situasi daerah perkotaan yang memiliki drainase yang tidak memadai, perlindungan daerah pantai dari pengaruh gelombang dan atau daerah genangan banjir dengan bangunan dinding penahan banjir.
Pertimbangan desain sistem drainase khusus dalam pengendalian banjir antara lain :
  • Topografi, karakteristik infiltrasi dan luas daerah yang akan dilindungi
  • Kecepatan dan waktu hujan serta aliran permukaan
  • Volume dari air yang ditahan
  • Periode banjir
Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan bangunan adalah sebagai berikut :
  • Apabila elevasi air bangunan lebih rendah dari elevasi daerah yang dilindungi maka dapa digunakan outlet sederhana
  • Apabila fluktuasi perubahan elevasi air berubah-ubah diperlukan pintu-pintu otomatis
  • Stasiun pompa diperlukan apabila elevasi air buangan lebih tinggi dari daerah yang dilindungi

Simak juga Mengenal macam-macam bangunan pengendali banjir

Posting Komentar untuk "Perbaikan dan Pengaturan Sungai Mengatasi Masalah Banjir"