Cara Pengujian Core Drill Aspal

Dalam proyek jalan raya, dikenal suatu pekerjaan pengaspalan, umumnya proyek jalan menggunakan jenis Laston AC-WC, AC-BC dan AC-Base, setiap Laston tersebut mempunyai tebal nominal minimum. 

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting untuk menunjang pergerakan penduduk yang semakin tinggi. Perencanaan jalan harus memperhatikan beban dan tingkat kepadatan lalu lintas pada daerah tersebut agar tercapai konstruksi jalan yang nyaman, kuat, tahan lama dan mampu menenuhi kebutuhan penduduk untuk mengakses ke tempat yang dibutuhkan.

Alat Core Drill
Alat Core Drill

Indonesia merupakan salah satu Negara yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat atau sering disebut perkerasan lentur. Selain itu Indonesia memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Kedua musim ini sangat mempengaruhi proses pemadatan campuran di lapangan. Dalam pelaksanaannya prediksi cuaca terkadang mengalami kesalahan sehingga pada saat proses pemadatan terjadi hujan. Realita di lapangan masih sering dijumpai proses pemadatan yang tetap dilanjutkan meskipun hujan sudah turun mengenai campuran aspal yang dipadatkan. Sehingga sering dijumpai lapisan aus aspal yang cepat rusak.


Tujuan pengujian core drill 

Tujuan dari pengujian core drill yaitu untuk menentukan/mengambil sample perkerasan di lapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya serta untuk mengetahui karakteristik campuran perkerasan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui secara tepat susunan struktur dari suatu konstruksi jalan, jenis perkerasan, persentase susunan dan untuk memeriksa perubahan dari struktur jalan.


Peralatan yang digunakan antara lain:

  1. Mesin core drill
  2. Mobil pengangkut mesin core drill
  3. Bahan penambal lubang hasil core drill
  4. Penjepit aspal
  5. Jangka sorong
  6. Air
  7. Peralatan tulis


Proses Core drill
Proses Core drill


Langkah Pengujian 

  1. Alat diletakkan pada lapisan aspal dalam posisi datar
  2. Sediakan air
  3. Masukkan air ke dalam alat core drill melalui selang yang telahtersedia di alat tersebut. Air berfungsi sebagai pendingin, dan juga agar mata bor tidak cepat aus serta tidak mengalami kerusakan selama pengujian.
  4. Lalu hidupkan mesin core drill.
  5. Setelah mesin dihidupkan, mata bor diturunkan secara perlahan pada titik yang telah ditentukan sampai kedalaman tertentu. Jika telah mencapai kedalaman tertentu, mesin dimatikan dan mata bor dinaikkan kembali
  6. Lubang hasil pengeboran ditutup kembali menggunakan bahan yang telah disediakan.
  7. Hasil pengeboran diambil dengan menggunakan alat penjapit Untuk diukur ketebalan dengan menggunakan jangka sorong.
  8. Lalu foto pengujian untuk dokumentasi dan hasil pengukuran tersebut dicatat untuk dihitung rata-ratanya.

Hasil Core Drill
Hasil Core Drill


Pelaporan Pengujian

  • Ukurlah ketebalan inti core/ sampel dengan sigmat/ jangka sorong dengan tiga sisi
  • Maka di dapat:
    T1 = tebal 1
    T2 = tebal 2
    T3 = tebal 3
  • Hitunglah tebal Rata rata inti core/sampel ( satuan cm)
  • Ketebalan rata rata = T1 + T2 + T3 / 3
  • Penimbangan inti core atau sampel kering ( satuan gram).
  • inti core/ sampel dimasukan ke dalam wadah perendaman selama 24 jam
  • Penimbangan inti core/sampel didalam air ( satuan gram)
  • inti core/sampel diangkat dan dikeringkan, dilap dengan kain sehingga kering permukaan ( SSD ), kemudian di timbang ( satuan gram )
  • Hitunglah Volumenya ( satuan gram )
  • Volume = Berat dalam air – Berat SSD
  • Hitung Buld Density lapangan ( satuan gram/cm³ )
  • Buld density = Berat kering / Volume
  • Hitung Kepadatan Relatif ( % )
  • Kepadatan = Buld density lapangan / buld density JSD

    Posting Komentar untuk "Cara Pengujian Core Drill Aspal"