Konsep Hidrograf Satuan Sintetis dalam Studi Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari siklus air di bumi dan bagaimana air berinteraksi dengan lingkungan. Salah satu konsep penting dalam hidrologi adalah hidrograf satuan sintetis. Hidrograf satuan sintetis digunakan untuk memodelkan aliran air di sungai atau saluran drainase.

Hidrograf HSS
Hidrograf HSS

Konsep Hidrograf Satuan Sintetis 

Hidrograf satuan sintetis adalah hidrograf yang dihasilkan oleh curah hujan sintetis dengan intensitas dan durasi yang diketahui. Curah hujan sintetis ini merupakan kurva standar yang digunakan untuk menghitung aliran air permukaan dari suatu daerah.

Konsep hidrograf satuan sintetis sangat penting dalam hidrologi karena memungkinkan para ahli untuk memodelkan aliran air permukaan yang terjadi di suatu daerah. Dengan menggunakan hidrograf satuan sintetis, para ahli dapat memprediksi jumlah air yang akan mengalir di sungai atau saluran drainase pada waktu tertentu.

Hidrograf satuan sintetis terdiri dari dua jenis, yaitu hidrograf satuan sintetis unit (unit hydrograph) dan hidrograf satuan sintetis non-unit (non-unit hydrograph). Berikut penjelasannya :

  1. Hidrograf satuan sintetis unit adalah hidrograf yang dihasilkan oleh curah hujan sintetis dengan intensitas dan durasi yang sama. Hidrograf ini sering digunakan dalam hidrologi karena mudah dihitung dan digunakan sebagai model dasar untuk memprediksi aliran air permukaan dari suatu daerah.
  2. Hidrograf satuan sintetis non-unit dihasilkan oleh curah hujan sintetis dengan intensitas dan durasi yang bervariasi. Hidrograf ini digunakan dalam situasi di mana intensitas curah hujan berubah selama periode waktu tertentu.

Dalam menghitung hidrograf satuan sintetis, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain luas daerah aliran sungai, jenis tanah, topografi daerah, dan sejarah curah hujan. Semua faktor ini dapat mempengaruhi besarnya aliran air permukaan yang terjadi di suatu daerah.

Dalam aplikasinya, hidrograf satuan sintetis sangat berguna dalam perencanaan dan manajemen sumber daya air. Dengan menggunakan hidrograf satuan sintetis, para ahli dapat memprediksi potensi banjir, memperkirakan aliran air untuk keperluan irigasi dan industri, serta merencanakan pengelolaan daerah aliran sungai.

Dalam kesimpulannya, konsep hidrograf satuan sintetis sangat penting dalam hidrologi karena memungkinkan para ahli untuk memprediksi aliran air permukaan yang terjadi di suatu daerah. Dengan menggunakan hidrograf satuan sintetis, para ahli dapat memperkirakan besarnya aliran air di sungai atau saluran drainase pada waktu tertentu, sehingga dapat digunakan dalam perencanaan dan manajemen sumber daya air secara efektif dan efisien.

Metode untuk menghitung hidrograf satuan sintetis (HSS)

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung hidrograf satuan sinstetis pada hidrologi, di antaranya adalah:


  • HSS Snyder

Metode Snyder menggunakan data curah hujan tahunan, koefisien rencana, dan persamaan untuk menghitung hidrograf satuan sinstetis. Metode ini cocok untuk daerah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan berbeda-beda pada tiap tahunnya.

HSS Snyder
Rumus HSS Snyder



  • HSS SCS (Soil Conservation Service)

Metode SCS menghitung hidrograf satuan sinstetis dengan mempertimbangkan karakteristik tanah dan vegetasi. Metode ini menggunakan persamaan untuk menghitung kecepatan aliran permukaan, volume limpasan, dan hidrograf satuan sinstetis.

HSS SCS (Soil Conservation Service)

HSS SCS (Soil Conservation Service)

  • HSS Nakayasu

Metode HSS Nakayasu merupakan salah satu metode perhitungan hidrograf satuan yang dikembangkan pada tahun 1940 oleh Dr. Nakayasu di Jepang. Metode ini didasarkan pada karakteristik sungai di Jepang dan hingga saat ini masih sering digunakan di Indonesia. 
Penggunaan metode HSS Nakayasu memerlukan beberapa karakteristik parameter dari suatu DAS seperti debit puncak, luas DAS, hujan efektif, waktu dari permulaan menuju puncak, waktu konsentrasi, waktu satuan dari curah hujan dan panjang sungai utama.
HSS Nakayasu



Rumus HSS Nakayasu

  • HSS Gama-1

Metode HSS Gama 1 ini didasarkan pada penelitian oleh Dr. Sri Harto pada tahun 1980-an mengenai perilaku hidrologi di 30 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Pulau Jawa. Metode ini menggabungkan pendekatan Kraijenhorr van der Leur dan Metode Strahler. Metode HSS Gama 1 menggunakan variabel fisik DAS, yaitu morfometri DAS, dalam perhitungannya. Oleh karena itu, metode ini dianggap sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan dalam analisis hidrologi pada sungai-sungai yang memiliki data yang terbatas.

  • HSS ITB

Metode HSS ITB pertama kali dibuat oleh Dantje Natakusumah pada tahun 2009 dengan mengacu pada prinsip konservasi masa dan definisi hidrograf satuan sintetis. Sebagai seorang insinyur lapangan, tentunya penting untuk memiliki metode perhitungan yang praktis. Khususnya pada lokasi yang memiliki keterbatasan data, prosedur yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan input yang relatif sederhana. Hal ini karena hasil dari hidrograf input data yang relatif sederhana pada HSS, seringkali tidak berbeda jauh dengan HSS dengan input data yang lebih kompleks. Oleh karena itu, metode ITB dianggap sebagai solusi atas permasalahan tersebut.

Metode HSS ITB terdiri dari dua cara, yaitu HSS ITB-1 dan ITB-2, dan dalam perhitungannya, memerlukan parameter fisik dan non-fisik. Untuk parameter fisik, diperlukan luas DAS dan panjang sungai utama. Dari parameter fisik tersebut, elemen penting seperti waktu puncak dan dasar, debit puncak, serta bentuk dari hidrograf satuan dapat dihitung.

tag : hidrograf satuan sintetis, analisis hidrologi, metode hidrologi, konservasi air, model hidrologi, hidrologi permukaan, morfometri DAS, debit sungai, perhitungan hidrograf, klimatologi hidrologi.

Posting Komentar untuk "Konsep Hidrograf Satuan Sintetis dalam Studi Hidrologi"