Pengukuran Hidrometri dan Penyelidikan Geologi Teknik
Dalam metodologi pelaksanaan pekerjaan Survey, Identifikasi dan Desain
Embung penting dalam mempertimbangkan metodologi Pengukuran Hidrometri dan Penyelidikan Geologi Teknik / Mekanika Tanah,
berikut uraian mengenai metodologi pelaksanaan Pengukuran Hidrometri
dan Penyelidikan Geologi Teknik / Mekanika Tanah
A. Pengukuran Hidrometri
Pengukuran hidrometri dilakukan sebagai tahap kegiatan pengumpulan
pemrosesan data hidrologi.
1. Pekerjaan pengumpulan data hidrologi meliputi :
- Pengumpulan data debit sungai potensi embung (jika ada).
- Pengukuran debit sungai sesaat dengan currentmeter.
2. Perhitungan debit sumber air sungai
Untuk mengetahui debit aliran pada suatu tampang sungai dapat digunakan persamaan:
Q = v x A
dimana :
Q = Debit aliran (m³/dt)
v = Kecepatan aliran (m/dt), didapatkan dari data pengukuran arus melalui currentmeter
A = Luas Penampang (m²), didapatkan dari data pengukuran topografi ataupun estimasi pengukuran
kasar di lokasi pekerjaan.
![]() |
Pengukuran Hidrometri |
B. Penyelidikan Geologi Teknik / Mekanika Tanah
Maksud dari pekerjaan penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah ini adalah untuk mengetahui karakteristik mekanika tanah yang meliputi : daya dukung tanah, stabilitas lereng dan tanggul, penurunan muka tanah (subsidence), pemadatan tanah, kelulusan air, karakteristik tanah untuk urugan dan lain-lain yang sangat penting dalam menunjang pekerjaan desain bangunan Embung.
![]() |
Penyelidikan-Tanah |
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang ada, jenis-jenis pekerjaan penyelidikan geologi teknik yang akan dilaksanakan rneliputi :
-
Bor Inti
-
Test Pit
-
Undistrurbed sampling dari hasil pemboran dan test pit dengan jumlah
sampel menyesuaikan kondisi lokasi pekerjaan
-
Penyelidikan laboratorium mekanika tanah
Metode dan standar pelaksanaan yang akan dilakukan adalah, antara lain :
a. Pemboran Inti
- Maksud
Pemboran inti dilakukan untuk mengetahui
kondisi perlapisan tanah bawah permukaan, berdasarkan contoh tanah yang
terambil selama pemboran. Selama proses pemboran maka dilakukan pula
pekerjaan Standard Penetration Test serta pengujian permeabilitas dalam
lubang bor.
- Peralatan yang dipergunakan
Pemboran akan
dilaksanakan dengan menggunakan hydraulic rotary drilling machine tipe Tone
UD-5. Adapun pompa air memakai tipe Tone NAS-2, dan semi outomatic
penetration device tipe Tone.
- Prosedur Pelaksanaan
-
Pengambilan contoh inti pada formasi lunak dilakukan dengan tabung
penginti tunggal tanpa sirkulasi air pembilas, sedang pada formasi batuan
yang keras digunakan tabung penginti ganda dengan memakai sirkulasi air
pembilas.
-
Pemboran inti dilakukan dengan diameter lubang bor minimal 54,7 mm. Jika
selama pemboran terjadi keruntuhan, maka akan diikuti pemasangan pipa
casing diameter 75,7 mm dan atau yang lebih besar lagi.
-
Core Recovery contoh inti tanah diusahakan 100%, sedangkan slime yang
keluar dari sirkulasi air pembilas tidak dihitung sebagai Core
Recovery.
-
Contoh inti yang terambil dimasukkan dalam kotak kayu (core box),
dilengkapi pula dengan tutup. Setiap kotak kayu terbagi dalam 5 (lima)
lajur, panjang setiap lajur 1 (satu) meter dan lebarnya disesuaikan dengan
diameter contoh inti tanah. Setiap kotak kayu dilengkapi pula dengan label
Nama Proyek, Lokasi, No. Lubang Bor, Kedalaman dan No. Kotak. Pada setiap
lajur akan dicantumkan angka kedalaman dari kiri ke kanan pada sekat
pembatas. Pada lokasi yang tidak terambil contoh inti tanah, diberi tanda
kayu dan keterangan singkat.
-
Kedalaman muka air tanah dalam lubang bor akan diukur setiap pagi sebelum
pemboran dimulai, dan setiap sore setelah pemboran pada hari itu selesai.
Pengukuran dilanjutkan terus selama 1 (satu) minggu setelah pemboran
setiap lubang selesai.
-
Apabila sewaktu pemboran terjadi kenaikan muka air artesis ataupun air
pemboran yang lolos selama pemboran, maka akan dicatat pada laporan harian
pemboran .
-
Semua aktifitas selama pemboran akan dicatat dalam buku laporan harian,
berisi antara lain nomor dan kemiringan lubang bor, lokasi, kedalam air
tanah, tanggal, core recovery, macam batuan, warna air pembilas, tekanan
mesin bor dan keterangan lain. + Contoh inti tanah sebagai hasil pemboran
yang sudah diatur dan diletakkan pada kotak tanah, difoto dan dan
disajikan pula dalam laporan.
-
Semua data pemboran akan diinterpretasi dan disajikan pada drill log,
yang memuat antara lain Nama Proyek, Lokasi, No. Lubang Pemboran,
Kemiringan, Koordinat dan Elevasi, Pelaksana Boring, Geologist, Tanggal
Pelaksanaan, Kedalaman, Legenda Batuan, Jenis dan Macam Batuan, Diskripsi
Batuan, Kondisi Air Tanah, Harga Standard Penetration Test (SPT),
Kelulusan air dan Kelas Batuan.
b. Test Pit Bahan Timbunan
i. Maksud
Test pit atau sumur uji akan dibuat pada lokasi sumber bahan timbunan (borrow area) dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai jenis dan tebalnya lapisan, hingga dapat
untuk menghitung volume bahan yang tersedia.
ii. Peralatan yang Digunakan
Peralatan utama yang akan digunakan adalah peralatan untuk penggalian
seperti cangkul, sekop, ganco dan linggis; pita ukur dan peralatan geologi
seperti kompas dan palu geologi; serta peralatan untuk pengambilan contoh
tanah.
iii. Prosedur Pelaksanaan
Galian test pit (sumur
uji) akan dilaksanakan untuk menentukan pembagian lapisan tanah dan
mengambil contoh tanah untuk pengujian laboratorium.
-
Penggalian sumuran uji akan dibuat dengan ukuran 2,0 m x 2,0 m dan dengan
kedalaman 3 m.
-
Bahan yang dikeluarkan dari galian akan dikumpulkan di sekitar sumuran
uji untuk mengetahui jenis bahan pada kedalaman tertentu.
-
Agar pengambilan contoh dan klasifikasi tanah dapat dilakukan dengan
baik, maka dasar dari sumuran uji akan dibuat horisontal.
-
Bila dinding galian mudah runtuh hingga menyulitkan dalam pekerjaan
penggalian, maka akan dipasang dinding penahan dari papan.
-
Jika kedalaman spesifikasi tidak tercapai, maka penggalian akan
dihentikan bila telah dijumpai lapisan keras dan diperkirakan benar-benar
keras di sekeliling lokasi tersebut, atau bila dijumpai rembesan air tanah
yang cukup besar yang sulit diatasi dengan peralatan pompa sederhana di
lapangan.
-
Setelah penggalian sumuran selesai, pemerian dari lapisan tanah yang ada
dan pengambilan foto akan dilaksanakan.
c. Pengambilan Sampel Tanah Undisturbed
Untuk mengadakan penelitian tanah laboratorium, pengambilan contoh tanah
ini sangat penting untuk mengetahui sifat dan jenis tanahnya, sehingga
pengambilan contoh tanah ini harus dilakukan.
Pengambilan contoh tanah asli (undisturbed sample)
Agar data parameter dan sifat-sifat tanahnya masih dapat digunakan maka
perlu sekali diperhatikan pada saat pengambilan, pengangkutan dan
penyimpanan contoh-contoh tanah ini, maka harus dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
-
Struktur tanahnya tidak terlalu terganggu atau berubah, sehingga
mendekati keadaan yang sama dengan keadaan lapangan.
-
Kadar air asli masih dapat dianggap sesuai dengan keadaan lapangan.
-
Sebelum pengambilan contoh tanah dilakukan, dinding tabung sebelah dalam
diberi pelumas (oli) agar gangguan terhadap contoh tanah dapat diperkecil,
terutama pada waktu mengeluarkan contoh tanah ini.
-
Pada saat pengambilan contoh tanah ini diusahakan dengan memberikan
tekanan centris sehingga struktur tanahnya yang berbeda, atau pada
kedalaman-kedalaman tertentu.
Pada waktu pengangkatan dan menyimpan tabung sample supaya dihindarkan
penyimpanan tabung pada suhu yang cukup panas
Contoh-contoh tanah ini akan dikenakan percobaan tanah dilaboratorium dengan
cara proctor. Untuk pengukuran kadar air aslinya dengan menggunakan PVC yang
selanjutnya ditutup dengan paraffin. Dari hasil masing-masing karung dan
tabung PVC dicatat dengan simbol dengan kedalaman dimana sample terambil.
d. Penyelidikan Laboratorium
Pada contoh-contoh tanah yang
terambil, baik tanah asli maupun contoh tanah terganggu akan dilakukan
beberapa macam percobaan di laboratorium, sehingga data parameter dan
sifat-sifat tanahnya dapat dketahui.
![]() |
Laboratorium tanah |
-
Soil propertis : unit weight, specific gravity, dan moisture
content
-
Grain size analysis
-
Atterberg limit
-
Consolidation test
-
Permeability test
-
Compaction test
Semua pengujian laboratorium mekanika tanah yang dilakukan harus mengikuti standar ASTM.
- Pendekatan Umum dan Teknis Pekerjaan Survei, Investigasi, dan Desain (SID) Embung
- Standar dan Kriteria Pelaksanaan Pekerjaan Embung
- Contoh Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Embung
- Contoh Metodologi Survei dan Pengumpulan Data
- Pengukuran dan Pemetaan Topografi Embung
- Pengukuran Hidrometri dan Penyelidikan Geologi Teknik / Mekanika Tanah
Posting Komentar untuk "Pengukuran Hidrometri dan Penyelidikan Geologi Teknik"
Posting Komentar